Yum Yum : Mie instan paling jumawa

Tom yum adalah salah satu makanan populer Thailand, bukan hal sulit untuk menemukannya jika penasaran ingin mencobanya. Jika punya budget lebih bisa pilih tempat makan yang paling populer di aplikasi gofood atau lainnya. kalau duitmu pas pasan cukup beli bumbunya saja di e commerce, bikin sendiri dirumah dan isian untuk kuahnya cukup sayur sayuran, bakso dan sosis yang murah saja ditukang sayur.

Sejujurnya dari awal makanan Tom Yum ini populer di negara kita sampai saat sekarang saya menulis artikel ini tak sekalipun pernah mencoba makanan ini, bukan cuma karena tidak penasaran, cita rasanya yang kata orang asem dan pedas membuat saya semakin tidak tertarik. Pedas mungkin oke, tapi rasa asam dalam makanan berkuah gurih tidak masuk dalam preferensi saya. Hingga akhirnya hari dimana saya bertemu dengan makanan khas Thailand ini tiba, walaupun bukan dengan Tom Yum original buatan tangan, tapi lewat mie instan produksi Ajinamoto, walaupun begitu saya yakin bahwa beginilah rasa tom yum, apalagi dalam kemasan mie instan ini dengan sombongnya tertulis Thailand’s original.

Kesan pertama saya saat menyantap mie ini sangat jauh diluar bayangan. Saya membayangkan rasanya mungkin akan asam-asam gurih seperti mie sedap soto. Tapi Yum yum ini rasa asamnya sangat mendominasi, jauh dari standar asam yang bisa diterima lidah saya. Apalagi semakin lama rasa asamnya kok semakin kuat. Sampai saya tidak bisa menghabiskan satu porsi mie instan Yum yum ini. Akhirnya adik cewe saya menghabiskannya dengan lahap, karena sejujurnya ini memang mie instan dia yang saya minta karena penasaran dengan rasanya.

Adik saya sangat menyukainya, katanya rasanya asem bikin seger, sampai dia stok banyak dilemari untuk persediaan. Saya sempat menyanggah pendapatnya, kalau ingin yang asem bikin seger kenapa tidak makan rujak saja, “beda” katanya, asem segernya beda, dia tidak bisa menjelaskannya karena kata dia pengalaman rasa itu sama seperti spiritualitas tidak bisa dijelaskan hanya bisa dialami hanya itu yang dia ucapkan sambil menikmati sisa mie instan Yum yum ini.

Dari mie instan Yum yum ini saya belajar lagi satu hal tentang preferensi dan selera. Teori yang selama ini saya yakini ternyata ga seratus persen benar, saya kira selera setiap orang dipengaruhi oleh lingkungan, kebiasaan, adat istiadat, letak geografi dan iklim tempat dimana dia tinggal. Tapi ternyata ada satu lagi yang mempengaruhinya yaitu pengalaman spiritual yang hanya bisa dirasakan oleh orang itu dan makanannya. Dan saya tidak menemukan pengalaman itu pada mie instan Yum Yum rasa Tom Yum ini. Mungkin saya harus mencari lagi pengalaman spiritual di mie instan lain.

Walaupun begitu, saya tetap memuji mie instan produksi Ajinamoto ini berkat kejumawaannya dengan mencantumkan leber Thailand’s Original.

Tinggalkan komentar